Profil Desa Gembong

Ketahui informasi secara rinci Desa Gembong mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Gembong

Tentang Kami

Profil Desa Gembong, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga yang mengulas potensi agrikultur unggulan seperti mina padi, pemerintahan desa yang transparan, kondisi geografis, serta data demografi terbaru. Temukan informasi lengkap mengenai wilayah ini.

  • Keunggulan Agrikultur

    Desa ini memiliki program unggulan Mina Padi yang berhasil meningkatkan produktivitas lahan secara signifikan, menggabungkan panen padi dan ikan dalam satu siklus tanam.

  • Pemerintahan Progresif

    Pemerintah Desa Gembong menunjukkan komitmen tinggi pada transparansi dan keterbukaan informasi melalui pengelolaan website desa yang aktif, mempublikasikan anggaran desa dan kegiatan pembangunan.

  • Pembangunan SDM Aktif

    Fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui program konkret seperti penanganan stunting, edukasi bagi remaja, dan pembinaan kesadaran hukum bagi warga.

Pasang Disini

Desa Gembong, sebuah wilayah administrasi di Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menjelma menjadi contoh desa yang proaktif dalam pengembangan potensi lokal dan transparansi pemerintahan. Berada di kawasan yang strategis, desa ini terus berupaya mengoptimalkan sektor pertanian terpadu sambil membangun fondasi masyarakat yang informatif dan sadar hukum. Inisiatif seperti program "Mina Padi" dan keterbukaan informasi anggaran melalui platform digital menjadi pilar utama dalam narasi kemajuan desa ini.

Kondisi Geografis dan Pemerintahan

Desa Gembong secara geografis terletak pada koordinat 7°21′55″S 109°21′32″E, berada di bagian dari Kecamatan Bojongsari yang merupakan daerah lereng Gunung Slamet. Letak ini memberikan keuntungan agroklimat bagi usaha pertanian masyarakat. Luas wilayah Desa Gembong, meskipun tidak tercatat secara spesifik dalam data statistik yang dipublikasikan secara umum, telah memiliki kejelasan batas administratif yang sah.

Batas-batas wilayah Desa Gembong telah ditetapkan secara resmi melalui Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 148 Tahun 2023 tentang Batas Desa Gembong Kecamatan Bojongsari. Dokumen ini menjadi landasan hukum yang kuat dalam perencanaan tata ruang dan pembangunan desa. Berdasarkan peraturan tersebut, batas-batas wilayah Desa Gembong yakni:

  • Sebelah Utara
    Berbatasan dengan Desa Banjaran dan Desa Galuh.
  • Sebelah Timur
    Berbatasan dengan Desa Galuh dan wilayah Kecamatan Kaligondang.
  • Sebelah Selatan
    Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Purbalingga.
  • Sebelah Barat
    Berbatasan dengan Desa Bojongsari dan Desa Kajongan.

Secara administratif, Desa Gembong dengan kode pos 53362 dan Kode Wilayah Administrasi Kementerian Dalam Negeri 33.03.14.2002, merupakan salah satu dari 13 desa di wilayah Kecamatan Bojongsari. Pemerintahan desa dijalankan secara aktif, dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Salah satu wujud nyata dari komitmen pemerintahan ialah transparansi publik yang diimplementasikan melalui situs web resmi desa.

Melalui platform digital ini, pemerintah desa secara rutin mempublikasikan berbagai informasi krusial, termasuk Info Grafis APBDES (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa). Langkah ini tidak hanya memenuhi amanat Undang-Undang Desa tentang keterbukaan informasi publik tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya. Situs ini juga menjadi media untuk menyebarkan berita terkini seputar kegiatan desa, mulai dari program pembangunan hingga agenda sosial kemasyarakatan.

Demografi dan Kondisi Sosial

Berdasarkan data kependudukan per tahun 2024, Desa Gembong memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.584 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 1.802 jiwa laki-laki dan 1.782 jiwa perempuan. Dengan data ini, tingkat kepadatan penduduk dapat diestimasikan setelah luas wilayah pastinya dipublikasikan. Data ini menunjukkan komposisi penduduk yang relatif seimbang antara laki-laki dan perempuan.

Kehidupan sosial masyarakat Desa Gembong diwarnai dengan berbagai kegiatan yang diinisiasi oleh pemerintah desa maupun kelompok masyarakat. Salah satu fokus utama pemerintah desa adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ini tercermin dari berbagai program yang diselenggarakan, seperti "Rembug Stunting", sebuah forum diskusi dan koordinasi untuk percepatan penanganan kasus gagal tumbuh kembang pada anak.

Di bidang pendidikan dan kepemudaan, dilaksanakan program seperti "Sosialisasi Pubertas Pada Remaja" di SD Negeri 1 Gembong dan MI Muhammadiyah Gembong. Kegiatan ini, yang seringkali melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari berbagai universitas, menunjukkan adanya sinergi antara pemerintah desa dengan dunia akademis untuk memberikan edukasi yang relevan bagi generasi muda.

Kesadaran hukum di kalangan warga juga menjadi perhatian. Pemerintah desa memfasilitasi "Pembentukan dan Pembinaan Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum)" dengan nama "Margo Mulyo". Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta mendorong penyelesaian masalah sosial dengan mengacu pada koridor hukum yang berlaku.

Untuk meningkatkan minat baca dan literasi, desa ini juga melakukan "Revitalisasi Perpustakaan Lentera Ilmu Desa Gembong". Keberadaan perpustakaan desa yang aktif dan representatif menjadi pusat pengetahuan bagi warga dari segala usia, mendukung visi desa untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan luas.

Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan

Sektor pertanian menjadi tulang punggung perekonomian Desa Gembong. Kondisi alam yang subur dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk mengembangkan berbagai komoditas pertanian. Salah satu inovasi yang menjadi program unggulan di desa ini adalah sistem pertanian terpadu Mina Padi.

Program Mina Padi merupakan sebuah sistem yang menggabungkan budidaya padi dengan perikanan di satu lahan sawah yang sama. Sistem ini memberikan keuntungan ganda bagi petani. Selain memanen padi, mereka juga dapat memanen ikan air tawar. Sebuah riset yang dilakukan di Desa Gembong menunjukkan hasil yang signifikan dari penerapan program ini oleh Kelompok Tani Sri Rahayu. Dari satu hektare lahan, petani mampu menghasilkan hingga 3,5 ton padi dan 1,2 ton ikan. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar Mina Padi sebagai solusi untuk intensifikasi lahan dan peningkatan pendapatan petani secara berkelanjutan.

Selain pertanian, sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga mulai menggeliat. Pemerintah Desa Gembong melalui portal informasinya menyediakan fitur "Lapak UMKM". Meskipun produk spesifik yang menjadi unggulan belum teridentifikasi secara luas, keberadaan platform ini menjadi langkah awal yang strategis untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk hasil karya warga desa secara digital. Pengembangan UMKM ini sejalan dengan arah kebijakan Kabupaten Purbalingga yang mendorong pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal.

Letak Kecamatan Bojongsari yang menjadi lokasi bagi salah satu objek wisata terbesar di Purbalingga, yakni Objek Wisata Air Bojongsari (Owabong), secara tidak langsung memberikan peluang bagi desa-desa di sekitarnya, termasuk Gembong. Meskipun Gembong sendiri belum memiliki destinasi wisata yang dikelola secara khusus, kedekatannya dengan pusat pariwisata membuka potensi pengembangan produk oleh-oleh, kuliner, atau jasa penunjang pariwisata lainnya di masa depan.

Arah Pembangunan dan Prospek Masa Depan

Dengan fondasi yang telah dibangun, Desa Gembong memiliki prospek yang cerah. Komitmen pada transparansi anggaran dan informasi publik menjadi modal sosial yang kuat untuk pembangunan partisipatif. Keberhasilan program Mina Padi dapat direplikasi dan dikembangkan lebih lanjut, tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan petani tetapi juga untuk menjadikan Gembong sebagai salah satu sentra percontohan pertanian terpadu di Kabupaten Purbalingga.

Pengembangan sektor UMKM menjadi tantangan sekaligus peluang. Dengan pendampingan dan pelatihan yang tepat, produk-produk lokal Desa Gembong dapat memiliki daya saing yang lebih tinggi. Pemanfaatan platform digital yang sudah ada perlu dioptimalkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Dari sisi sosial, program-program yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat seperti penanganan stunting, edukasi remaja, dan pembinaan kesadaran hukum menunjukkan bahwa arah pembangunan desa tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan terus menjaga sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal, Desa Gembong berpotensi besar untuk menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.